Every monster starts off as someone's baby.
Setiap monster dimulai sebagai bayi seseorang.
He who fights with monsters should look to it that he himself does not become a monster. And when you gaze long into an abyss the abyss also gazes into you.
Dia yang bertarung dengan monster harus melihat ke sana bahwa dia sendiri tidak menjadi monster. Dan ketika Anda menatap jauh ke dalam jurang yang dalam jurang juga menatap ke dalam diri Anda.
I'm not a monster.
Aku bukan monster.
Tom told his son the story about a monster that ate children.
Tom menceritakan kepada putranya kisah tentang monster yang memakan anak-anak.
The unicorn is a fabulous monster.
Unicorn adalah monster yang luar biasa.
I am the Flying Spaghetti Monster. Thou shalt have no other monsters before Me. (Afterwards is OK; just use protection.) The only Monster who deserves capitalization is Me! Other monsters are false monsters, undeserving of capitalization.
Aku adalah Monster Spaghetti Terbang. Jangan ada monster lain di hadapan-Ku. (Setelah itu adalah OK; hanya menggunakan perlindungan.) Satu-satunya Monster yang layak mendapat kapitalisasi adalah Aku! Monster lainnya adalah monster palsu, tidak layak mendapat kapitalisasi.
A three-handed monster came out of the wardrobe.
Monster bertangan tiga keluar dari lemari.
A monster lay on a rock near the top of the mountain.
Seekor monster tergeletak di atas batu dekat puncak gunung.
A hideous monster used to live there.
Monster mengerikan yang dulu tinggal di sana.