The history of some words is a real masterpiece. For instance, kaput. The original word was the Latin "caput" - "a head"; and the way from "a head" to "the end of everything" is rather long.
Sejarah beberapa kata adalah mahakarya yang nyata. Misalnya kaput. Kata aslinya adalah bahasa Latin "caput" - "kepala"; dan jalan dari "kepala" ke "akhir segalanya" agak panjang.
In the end, Tom had to bite the bullet and take responsibility for his actions.
Pada akhirnya, Tom harus menggigit peluru dan bertanggung jawab atas tindakannya.
It doesn't look like the performance is about to end.
Sepertinya performanya belum akan berakhir.
It frustrates me to no end.
Itu membuatku frustrasi tanpa akhir.
This won't end well.
Ini tidak akan berakhir dengan baik.
The news put an end to our hopes.
Berita itu mengakhiri harapan kami.
The end cannot justify the means, for the simple and obvious reason that the means employed determine the nature of the ends produced.
Tujuan tidak dapat membenarkan cara-cara tersebut, karena alasan yang sederhana dan jelas bahwa cara-cara yang digunakan menentukan sifat dari tujuan yang dihasilkan.
The end is coming, whether you like it or not.
Akhir akan datang, suka atau tidak.
Everything comes to an end sometime.
Semuanya akan berakhir kapan-kapan.
Every road leads to the end of the world.
Setiap jalan menuju ke ujung dunia.
"Have you ever thought of killing yourself?" "No, I'm not a person who would end their own life."
"Apakah kamu pernah berpikir untuk membunuh dirimu sendiri?" "Tidak, aku bukan orang yang akan mengakhiri hidup mereka sendiri."
When did the war end?
Kapan perang berakhir?
He found his end.
Dia menemukan ajalnya.
You forgot to put a period at the end of the sentence.